LINGKUNGAN BISNIS YANG MEMPENGARUHI ETIKA
Etika adalah standar atau moral yang menyangkut benar-salah, baik -buruk. Dalam kerangka konsep etika bisnis terdapat pengertian tentang etika perusahaan, etika kerja dan etika perorangan, yang menyangkut hubungan-hubungan sosial antara perusahaan, karyawan dan lingkungannya.
Etika perusahaan menyangkut hubungan perusahaan dan karyawan sebagai satu kesatuan dengan lingkungannya (misalnya dengan perusahaan lain atau masyarakat setempat), etika kerja terkait antara perusahaan dengan karyawannya, dan etika perorangan mengatur hubungan antar karyawan.
Perilaku etis yang telah berkembang dalam perusahaan menimbulkan situasi saling percaya antara perusahaan dan stakeholders, yang memungkinkan perusahaan meningkatkan keuntungan jangka panjang. Perilaku etis akan mencegah pelanggan, pegawai dan pemasok bertindak oportunis, serta tumbuhnya saling percaya.
Budaya perusahaan memberi kontribusi yang signifikan terhadap pembentukan perilaku etis, karena budaya perusahaan merupakan seperangkat nilai dan norma yang membimbing tindakan karyawan. Budaya dapat mendorong terciptanya perilaku, dan sebaliknya dapat pula mendorong terciptanya perilaku yang tidak etis.
Kebijakan perusahaan untuk memberikan perhatian serius pada etika perusahaan akan memberikan citra bahwa manajemen mendukung perilaku etis dalam perusahaan. Kebijakan perusahaan biasanya secara formal didokumentasikan dalam bentuk Kode Etik (Code of Conduct). Di tengah iklim keterbukaan dan globalisasi yang membawa keragaman budaya, code of conduct memiliki peran yang semakin penting, sebagai buffer dalam interaksi intensif beragam ras, pemikiran, pendidikan dan agama.
Sebagai persemaian untuk menumbuhkan perilaku etis, perlu dibentuk iklim etika dalam perusahaan. Iklim etika tercipta, jika dalam suatu perusahaan terdapat kumpulan pengertian tentang perilaku apa yang dianggap benar dan tersedia mekanisme yang memungkinkan permasalahan mengenai etika dapat diatasi.
Terdapat tiga faktor utama yang memungkinkan terciptanya iklim etika dalam perusahaan:
a.Terciptanya budaya perusahaan secara baik.
terbangunnya suatu kondisi organisasi berdasarkan saling percaya (trust-based organization).
b.terbentuknya manajemen hubungan antar pegawai (employee relationship management).
c.Iklim etika dalam perusahaan dipengaruhi oleh adanya interaksi beberapa faktor, yaitu faktor kepentingan diri sendiri, keuntungan perusahaan, pelaksanaan efisiensi dan kepentingan kelompok.
Penciptaan iklim etika mutlak diperlukan, meskipun memerlukan waktu, biaya dan ketekunan manajemen. Dalam iklim etika, kepentingan stakeholders terakomodasi secara baik karena dilandasi rasa saling percaya.
KESALING – TERGANTUNGAN ANTARA BISNIS DAN MASYARAKAT
Tata hubungan bisnis dan masyarakat yang tidak bisa dipisahkan itu membawa serta etika-etika tertentu dalam kegiatan bisnisnya, baik etika itu antara sesama pelaku bisnis maupun etika bisnis terhadap masyarakat dalam hubungan langsung maupun tidak langsung. Dengan memetakan pola hubungan dalam bisnis seperti itu dapat dilihat bahwa prinsip-prinsip etika bisnis terwujud dalam satu pola hubungan yang bersifat interaktif. Hubungan ini tidak hanya dalam satu negara, tetapi meliputi berbagai negara yang terintegrasi dalam hubungan perdagangan dunia yang nuansanya kini telah berubah. Perubahan nuansa perkembangan dunia itu menuntut segera dibenahinya etika bisnis. Pasalnya, kondisi hukum yang melingkupi dunia usaha terlalu jauh tertinggal dari pertumbuhan serta perkembangan dibidang ekonomi. Jalinan hubungan usaha dengan pihak-pihak lain yang terkait begitu kompleks. Akibatnya, ketika dunia usaha melaju pesat, ada pihak-pihak yang tertinggal dan dirugikan, karena peranti hukum dan aturan main dunia usaha belum mendapatkan perhatian yang seimbang.
Pelaku bisnis dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk “uang” dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi. Artinya sebagai contoh kesempatan yang dimiliki oleh pelaku bisnis untuk menjual pada tingkat harga yang tinggi sewaktu terjadinya excess demand harus menjadi perhatian dan kepedulian bagi pelaku bisnis dengan tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk meraup keuntungan yang berlipat ganda. Jadi, dalam keadaan excess demand pelaku bisnis harus mampu mengembangkan dan memanifestasikan sikap tanggung jawab terhadap masyarakat sekitarnya. Tanggung jawab sosial bisa dalam bentuk kepedulian terhadap masyarakat di sekitarnya, terutama dalam hal pendidikan, kesehatan, pemberian latihan keterampilan, dll.
KEPEDULIAN PELAKU BISNIS TERHADAP ETIKA
Suatu perusahaan dalam berbisnis tidak hanya bermaksud memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen. Namun mampu menyediakan sarana-sarana yang dapat menarik minat dan perilaku membeli konsumen. Para pelaku bisnis secara umum memiliki kepedulian terhadap masyarakat selain itu juga harus memperhatikan karyawannya agar terjalin hubungan yang berkesinambungan antara pelaku bisnis, karyawan dan masyarakat. Dengan begitu sebuah usaha dapat mencapai tujuannya dan tentunya berkembang pesat. Misalnya seorang pengusaha harus memperhatikan kesejahteraan karyawan ataupun golongan rendah dan saat hari raya iba, konsumen diberikan hadiah atau bingkisan sehingga akan terus berlangganan dengan kita.
Pada dasarnya, perusahaan memiliki maksud dan tujuan bisnis yang sangat terkait erat dengan factor-faktor berikut :
Pemenuhan kebutuhan
Keuntungan usaha
Pertumbuhan dan perkembangan yang berkelanjutan
Mengatasi berbagai resiko
Tanggungjawab social .
PERKEMBANGAN DALAM ETIKA BISNIS
Perkembangan dalam etika bisnis dibagi menjadi 5 periode yaitu sebagai berikut :
Situasi Dahulu : Pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani lain menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan manusia bersama dalam negara dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus diatur
Masa Peralihan tahun 1960-an : ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas di Amerika Serikat (AS), revolusi mahasiswa (di ibukota Perancis), penolakan terhadap establishment (kemapanan). Hal ini memberi perhatian pada dunia pendidikan khususnya manajemen, yaitu dengan menambahkan mata kuliah baru dalam kurikulum dengan nama Business and Society. Topik yang paling sering dibahas adalah corporate social responsibility,
Etika Bisnis Lahir di AS tahun 1970-an : sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis di sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi dunia bisnis di AS,
Etika Bisnis Meluas ke Eropa tahun 1980-an : di Eropa Barat, etika bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang kira-kira 10 tahun kemudian. Terdapat forum pertemuan antara akademisi dari universitas serta sekolah bisnis yang disebut European Business Ethics Network (EBEN),
Etika Bisnis menjadi Fenomena Global tahun 1990-an : tidak terbatas lagi pada dunia Barat. Etika bisnis sudah dikembangkan di seluruh dunia. Telah didirikan International Society for Business, Economics, and Ethics (ISBEE) pada 25-28 Juli 1996 di Tokyo.
ETIKA BISNIS DAN AKUNTAN
Dalam menjalankan profesinya seorang akuntan di Indonesia diatur oleh suatu kode etik profesi dengan nama kode etik Ikatan Akuntan Indonesia. Kode etik Ikatan Akuntan Indonesia merupakan tatanan etika dan prinsip moral yang memberikan pedoman kepada akuntan untuk berhubungan dengan klien, sesama anggota profesi dan juga dengan masyarakat. Selain dengan kode etik akuntan juga merupakan alat atau sarana untuk klien, pemakai laporan keuangan atau masyarakat pada umumnya, tentang kualitas atau mutu jasa yang diberikannya karena melalui serangkaian pertimbangan etika sebagaimana yang diatur dalam kode etik profesi. Akuntansi sebagai profesi memiliki kewajiban untuk mengabaikan kepentingan pribadi dan mengikuti etika profesi yang telah ditetapkan. Kewajiban akuntan sebagai profesional mempunyai tiga kewajiban yaitu; kompetensi, objektif dan mengutamakan integritas. Kasus enron, xerok, merck, vivendi universal dan bebarapa kasus serupa lainnya telah membuktikan bahwa etika sangat diperlukan dalam bisnis. Tanpa etika di dalam bisnis, maka perdaganan tidak akan berfungsi dengan baik. Kita harus mengakui bahwa akuntansi adalah bisnis, dan tanggung jawab utama dari bisnis adalah memaksimalkan keuntungan atau nilai shareholder. Tetapi kalau hal ini dilakukan tanpa memperhatikan etika, maka hasilnya sangat merugikan. Banyak orang yang menjalankan bisnis tetapi tetap berpandangan bahwa, bisnis tidak memerlukan etika.
Referensi:
http://inigalih.blogspot.com/2011/10/perilaku-etika-dalam-bisnis.html. http://ramutz.blogspot.com/2012/10/perilaku-etika-dalam-bisnis.html.
Kamis, 31 Oktober 2013
PRILAKU ETIKA DALAM BISNIS
Diposting oleh tugas universitas gunadarma di 05.10 0 komentar
Rabu, 30 Oktober 2013
ETIKA
PENGERTIAN ETIKA
Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk kata 'etika' yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mememiliki banyak arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan. Arti dari bentuk jamak inilah yang melatar-belakangi terbentuknya istilah Etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi kesimpulannya:
Etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukanatau ilmu tentang adat kebiasaan (K.Bertens, 2000).
K. Bertens berpendapat bahwa arti kata ‘etika’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tersebut dapat lebih dipertajam dan susunan atau urutannya lebih baik dibalik, karena arti kata ke-3 lebih mendasar daripada arti kata ke-1. Sehingga arti dan susunannya menjadi seperti berikut :
1. nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
Misalnya, jika orang berbicara tentang etika orang Jawa, etika agama Budha, etika Protestan dan sebagainya, maka yang dimaksudkan etika di sini bukan etika sebagai ilmu melainkan etika sebagai sistem nilai. Sistem nilai ini bisaberfungsi dalam hidup manusia perorangan maupun pada taraf sosial.
2. kumpulan asas atau nilai moral.
Yang dimaksud di sini adalah kode etik. Contoh : Kode Etik Jurnalistik
3. ilmu tentang yang baik atau buruk.
Etika baru menjadi ilmu bila kemungkinan-kemungkinan etis (asas-asas dan nilai-nilai `tentang yang dianggap baik dan buruk) yang begitu saja diterima dalam suatu masyarakat dan sering kali tanpa disadari menjadi bahan refleksi bagi suatu penelitian sistematis dan metodis.
Etika di sini sama artinya dengan filsafat moral.
Norma-norma Umum
Norma-norma umum adalah aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari pada masyarakat. Norma Umum dibagi menjadi 3 bagian antara lain:
a.Norma sopan santun, atau norma etiket, adalah norma yang mengatur pola perilaku dan sikap lahiriah manusia, misalnya menyangkut sikap dan perilaku seperti bertamu, makan dan minum, duduk, berpakaian dan sebagainya. Norma ini lebih menyangkut tata cara lahiriah dalam pergaulan sehari-hari.Norma ini tidak menentukan baik buruknya seseorang sebagai manusia. Karena, ia hanya menyangkut sikap dan perilaku lahiriah. Kendati perilaku dan sikap lahiriah bisa menentukan pribadi seseorang, tidak dengan sendirinya sikap ini menentukan sikap moral seseorang.
b.Norma hukum adalah norma yang dituntut keberlakuannya secara tegas oleh masyarakat karena dianggap perlu dan niscaya demi keselamatan dan kesejahteraan manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Norma ini mencerminkan harapan, keinginan, dan keyakinan seluruh anggota masyarakat tersebut tentang bagaimana hidup bermasyarakat yang baik dan bagaimana masyarakat tersebut harus diatur secara baik. Karena itu, ia mengikat semua anggota masyarakat tanpa kecuali.
c.Norma moral yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai manusia. Norma ini menyangkut aturan tentang baik buruknya, adil tidaknya tindakan dan perilaku manusia sejauh ia dilihat sebagai manusia. Norma moral lalu menjadi tolok ukur yang dipakai oleh masyarakat untuk menentukan baik buruknya tindakan manusia sebagai manusia, entah sebagai anggota masyarakat ataupun sebagai orang dengan jabatan atau profesi tertentu. Norma moral diharapkan untuk dipatuhi oleh setiap orang tanpa mempedulikan sanksi atau hukuman - karena memang norma moral tidak mengenal sanksi semacam itu.
Kesimpulan dari pengertian etika:
Etika itu prilaku kita dalam kehidupan sehari-hari atau dengan masyarakat lain. Manusia dituntun untuk menjalankan etikanya pada saat tertentu misalnya ketika kita berbicara yang sopan kepada orang lain dan berprilaku baik terhadap orang lain. Patuhilah norma yang berlaku dalam adat istiadat maupun dalam lingkungan sekitar. Norma merupakan tolak ukur bagi kita untuk membatasi perbuatan buruk atau menghindari perbuatan maupun prilaku yang buruk, dengan adanya norma dalam kehidupan akan lebih teratur dan tertib.
Perbedaan Etika dengan Etiket
Kita sebagai manusia dikodratkan sebagai makluk individu dan makluk sosial. Kodrat manusia sebagai makluk sosial tampak pada kebutuhannya akan orang lain dalam usaha memenuhi kebutuhan pribadi. Kita berinteraksi dengan siapa saja dan interaksi dapat berjalan dengan baik apabila ada batasan yang menjadi kesepakatan bersama dan ditaati oleh semua pihak. Aturan itu yang disebut dengan etiket, berasal dari bahasa Prancis ETIQUETTE yang artinya sopan-santun dalam pergaulan. Sedangkan Etika, berasal dari bahasa Yunani ETHOS, artinya falsafah moral dan merupakan cara hidup yang benar dilihat dari sudut budaya, susila dan agama. Etika memuat kriteria apa yang “baik” dan yang “tidak baik”, azas yang berkenaan dengan akhlak serta nilai apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak. Etiket tidak sama dengan etika, meskipun ada kaitannya karena sama-sama mengacu pada norma atau aturan. Etika mengacu pada norma kesusilaan sedangkan etiket mengacu pada norma kesopanan. Sudahkah kita memberikan contoh yang baik dalam etika pergaulan sehari-hari? Karena kenyataannya di lingkungan kita masih banyak orang yang tepelajar, intelektual, publik figur masih sangat rendah etika dan etiketnya dalam pergaulan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari saja contohnya mahasiswa berbicara dengan dosen dengan kata-kata yang tidak sopan atau semaunya saja. Ini membuktikan bahwa etiket seorang mahasiswa masih kurang.
Selanjutnya contoh lainnya yang berhubungan dengan etika dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya kita sedang berjalan dan ada orang tua yang sedang duduk seharusnya kita mengucapkan permisi dan tidak main jalan saja ini termasuk etika yang dipandang dari sudut budaya biasanya dipergunakan pada orang jawa dan daerah lainnya.
Kesimpulan:
Sebagai penerus bangsa marilah kita tingkatkan etika dan etiket kita dalam kehidupan sehari-hari biasakan untuk melakukannya, sehingga etika dan etiket kita tidak rendah dan tidak dipandang rendah oleh orang lain. Sebagai generasi muda harus mejalankan dan mempraktekannya setiap hari dan kita mengerti seharusnya gimana dan apa akibatnya jika etika dan etiket kita rendah akan menimbulkan banyak konflik.
Perilaku Etika dalam Bisnis
Bisnis memiliki beberapa definisi/ pengertian. Secara umum, bisnis mempunyai pengertian sebagai suatu organisasi yang menyediakan barang dan jasa untuk mendapatkan profit atau keuntungan.
Bisnis juga bisa diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha atau sebuah aktifitas terpadu yang meliputi pertukaran barang, jasa atau uang yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih, dengan tujuan memperoleh profit atau keuntungan atau manfaat dari kegiatan tersebut.
Jadi dapat disimpulkan juga bahwa definisi/ pengertian bisnis adalah proses sosial yang dilakukan oleh setiap individu atau kelompok melalui proses penciptaan dan pertukaran kebutuhan dan keinginan akan suatu produk tertentu yang memiliki nilai atau memperoleh manfaat dan keuntungan.
Lingkungan bisnis terdiri dari dua jenis, yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
1.Lingkungan Internal, terdiri dari manajemen, modal, informasi, karyawan, pemegang saham, peralatan fisik, dsb.
2.Lingkungan eksternal bisnis terdiri dari dua jenis, yaitu lingkungan khusus dan lingkungan umum :
a.Lingkungan Khusus, terdiri dari konsumen, pesaing, pemasok dan kreditor.
b.Lingkungan Umum, terdiri dari kondisi ekonomi, politik, dan hukum, sosial budaya,demografi,serta teknologi dan kondisi globalisasi.
Bisnis dan Sistem Ekonomi
Bisnis adalah suatu organisasi yang menyediakan barang atau jasa untuk mendapatkan profit. Di mana yang dimaksud dengan profit adalah perbedaan antara pendapatan suatu bisnis dan beban-bebannya.
Etika Bisnis
Secara harfiah, etika dapat diartikan sebagai kepercayaan tentang apa yang benar dan salah, baik atau buruk dalam tindakan yang mempengaruhi orang lain. Sedangkan perilaku etis adalah tingkah laku yang disesuaikan terhadap normal sosial yang diterima secara umum berkenaan dengan tindakan yang berguna dan berbahaya.
Terdapat 3 langkah sederhana untuk melakukan penilaian etika untuk situasi dalam aktifitas bisnis, yaitu :
a. Mengumpulkan informas yang relevan,
b. Mengalisa fakta- fakta untuk menetapkan nilai moral yang paling sesuai
c. Membuat keputusan etik berdasarkan pada kebenaran atau kesalahan dari kebijakan atau aktifitas yang dimaksud.
Tanggung jawab sosial merupakan penerimaan manajemen terhadap kewajiban untuk mempertimbangkan laba, kepuasan pelanggan dan kesejahteraan sosial sebagai nilai sepadan dalam mengevaluasi kinerja perusahaan. Sedangkan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap stakeholder, yaitu meliputi tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, investor, pemasok dan komunitas local dimana bisnis tersebut berada. Empat area tanggung jawab organisasi terdiri dari tanggung jawab ke depan terhadap lingkungannya, konsumen, karyawan dan investor.
Kesaling- tergantungan antara bisnis dan masyarakat
Mungkin ada sebagian masyarakat yang belum mengenali apa itu etika dalam berbisnis. Bisa jadi masyarakat beranggapan bahwa berbisnis tidak perlu menggunakan etika, karena urusan etika hanya berlaku di masyarakat yang memiliki kultur budaya yang kuat. Ataupun etika hanya menjadi wilayah pribadi seseorang. Tetapi pada kenyataannya etika tetap saja masih berlaku dan banyak diterapkan di masyarakat itu sendiri. Bagaimana dengan di lingkungan perusahaan? Perusahaan juga sebuah organisasi yang memiliki struktur yang cukup jelas dalam pengelolaannya. Ada banyak interaksi antar pribadi maupun institusi yang terlibat di dalamnya. Dengan begitu kecenderungan untuk terjadinya konflik dan terbukanya penyelewengan sangat mungkin terjadi. Baik dalam tataran manajemen ataupun personal dalam setiap team maupun hubungan perusahaan dengan lingkungan sekitar. Untuk itu etika ternyata diperlukan sebagai kontrol akan kebijakan, demi kepentingan perusahaan itu sendiri.
Oleh karena itu kewajiban perusahaan adalah mengejar berbagai sasaran jangka panjang yang baik bagi masyarakat:
1. Pandangan klasik : tanggung jawab sosial adalah bahwa tanggung jawab sosial manajemen hanyalah memaksimalkan laba (profit oriented)
Pada pandangan ini manajer mempunyai kewajiban menjalankan bisnis sesuai dengan kepentingan terbesar pemilik saham .
2. Pandangan sosial ekonomi : bahwa tanggung jawab sosial manajemen bukan sekedar menghasilkan laba, tetapi juga mencakup melindungi kesejahteraan.
Perkembangan Etika Bisnis
Di akui bahwa sepanjang sejarah kegiatan perdagangan atau bisnis tidak pernah luput dari sorotan etika. Perhatian etika untuk bisnis dapat dikatakan seumur dengan bisnis itu sendiri. Perbuatan menipu dalam bisnis ,mengurangi timbangan atau takaran, berbohong merupakan contoh-contoh kongkrit adanya hubungan antara etika dan bisnis. Namun denikian bila menyimak etika bisnis sperti dikaji dan dipraktekan sekarang, tidak bisa disangkal bahwa terdapat fenomena baru dimana etika bisnis mendapat perhatian yang besar dan intensif sampai menjadi status sebagai bidang kajian ilmiah yang berdiri sendiri. Masa etika bisnis menjadi fenomena global pada tahun 1990-an, etika bisnis telah menjadi fenomena global dan telah bersifat nasional, internasional dan global seperti bisnis itu sendiri. Etika bisnis telah hadir di Amerika Latin , ASIA, Eropa Timur dan kawasan dunia lainnya.
Di Jepang yang aktif melakukan kajian etika bisnis adalah institute of moralogy pada universitas Reitaku di Kashiwa-Shi. Di india etika bisnis dipraktekan oleh manajemen center of human values yang didirikan oleh dewan direksi dari indian institute of manajemen di Kalkutta tahun 1992. Di indonesia sendiri pada beberape perguruan tinggi terutama pada program pascasarjana telah diajarkan mata kuliah etika isnis. Selain itu bermunculan pula organisasi-organisasi yang melakukan pengkajian khusus tentang etika bisnis misalnya lembaga studi dan pengembangan etika usaha indonesia (LSPEU Indonesia) di jakarta.
Etika Bisnis Dalam Akuntansi
Dalam menjalankan profesinya seorang akuntan di Indonesia diatur oleh suatu kode etik profesi dengan nama kode etik Ikatan Akuntan Indonesia. Kode etik Ikatan Akuntan Indonesia merupakan tatanan etika dan prinsip moral yang memberikan pedoman kepada akuntan untuk berhubungan dengan klien, sesama anggota profesi dan juga dengan masyarakat. Selain dengan kode etik akuntan juga merupakan alat atau sarana untuk klien, pemakai laporan keuangan atau masyarakat pada umumnya, tentang kualitas atau mutu jasa yang diberikannya karena melalui serangkaian pertimbangan etika sebagaimana yang diatur dalam kode etik profesi.
Akuntansi sebagai profesi memiliki kewajiban untuk mengabaikan kepentingan pribadi dan mengikuti etika profesi yang telah ditetapkan. Kewajiban akuntan sebagai profesional mempunyai tiga kewajiban yaitu; kompetensi, objektif dan mengutamakan integritas. Kasus enron, xerok, merck, vivendi universal dan bebarapa kasus serupa lainnya telah membuktikan bahwa etika sangat diperlukan dalam bisnis. Tanpa etika di dalam bisnis, maka perdaganan tidak akan berfungsi dengan baik. Kita harus mengakui bahwa akuntansi adalah bisnis, dan tanggung jawab utama dari bisnis adalah memaksimalkan keuntungan atau nilai shareholder. Tetapi kalau hal ini dilakukan tanpa memperhatikan etika, maka hasilnya sangat merugikan. Banyak orang yang menjalankan bisnis tetapi tetap berpandangan bahwa, bisnis tidak memerlukan etika.
Referensi:
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/perilaku-etika-dalam-bisnis/ http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2300533-pengertian-bisnis-etika-bisnis- lingkungan/#ixzz2hbUrErUW
http://sosbud.kompasiana.com
Diposting oleh tugas universitas gunadarma di 22.19 0 komentar
Senin, 29 April 2013
Contoh Soal TOEFL Dan Pembahasannya
Diposting oleh tugas universitas gunadarma di 01.37 0 komentar
Sabtu, 30 Maret 2013
Pengertian Dan Rumus Tenses Beserta Contohnya
A. Simple Present Tenses Tenses ini digunakan untuk menyatakan sesuatu yang bersifat tetap, kebiasaan atau kebenaran yang hakiki. Karena sering menyangkut kejadian diwaktu lamapu, sekarang dan akan datang, Tenses ini paling sedikit mempunyai keterangan waktu tertentu. Kalimat-kalimat bahasa inggris umumnya harus mempunyai subject(s) dan predicate(p). karena itu semua Tenses akan dipormulasi seperti itu. Rumus: +) Subject + to be + verb I + Main verb +) Subject + verbI +(s/es) Contoh : * he is handsome (dia tampan) * is he handsome? (apakah dia tampan?) * he is not handsome (dia tidak tampan) Simple Present Tense dipakai ketika: • Kejadiannya bersifat umum, atau • Terjadi sepanjang waktu, atau kebiasaan di masa lampau, sekarang dan masa yang akan datang, atau • Kejadiannya tidak hanya terjadi sekarang, atau • Bersifat kebenaran umum, yang orang lain tidak dapat menyangkal lagi akan kebenarannya. B. Present Continuous Tense Tenses ini digunakan untuk menyatakan suatu tindakan yang benar-benar sedang dilakukan saat ini. Kalimat-kalimat dalam Tenses ini lebih sering dipakai dari pada present Tenses. Rumus: subject + to be (is, am, are) + kata kerja + ing Tense ini dipakai untuk menjelaskan tentang: • Kejadian yang sedang terjadi sekarang, atau • Kejadian yang akan terjadi di masa yang akan dating Contoh : +) She is cooking in the kitchen. (dia sedang memasak di dapur) -) She is not cooking in the kitchen (dia tidak sedang memasak di dapur) ?) is she cooking in the kitchen? (Apakah dia sedang memasak di dapur?) C. Present Perfect Tense Rumus: subject + have + past participle (Kata Kerja Bentuk ke-3) Tense ini digunakan untuk: • Pengalaman • Perubahan • Situasi Yang berkelanjutan Atau untuk menunjukan suatu peristiwa yang selesai pada waktu yang singkat (baru selesai) Perhatikan contoh-contoh kalimatnya berikut ini: +) they have met me (mereka sudah menemui saya) ?) have they met me? (apakah mereka sudah menemui saya? -) they have not met me ( mereka belum menemui saya) C. Present Perfect Continuous Tense Rumus: subject + have / has + been + K.Kerja + ing Kita menggunakan Tense ini untuk menjelaskan: • Satu kejadian/kegiatan yang baru saja berlangsung • Satu perbuatan yang berlangsung hingga sekarang (pada saat bicara masih terjadi) Perhatikan contoh kalimat berikut: +) They have been playing football (Mereka telah sedang bermain sepakbola) -) They have not been playing football (merka telah tidak sedang bermain sepakbola) ?) have they been playing football? ( Apakah merka telah sedang bermain sepakbola?) D. Present Perfect Tense menekankan pada PERFECT nya itu. Perfect kan artinya “sempurna”. Bukan sempurna karena cantik seperti Gita Gutawa, tetapi sempurna yang berarti “selesai, sudah, beres, baru saja usai, dsb”. Jadi, kalau Anda menekankan pada “SUDAH” nya itu maka gunakanlah Present Perfect Tense ini. Contoh yang paling mengena misalnya: Dia baru saja pergi (She has just gone). Rumusnya Present Perfect Tense begini: Positif: S + have/has + V3 Negatif: S + have/sas Not + V3 Tanya: Have/has + S + V3 Nah, setelah Subject (S) maka pakai “have” atau “has” sesuai pasangannya. Have dalam konteks ini artinya adalah: sudah, telah, barusan. Yang aneh dalam bahasa inggris Have + ES bukan Haves tetapi HAS. Jadi pasangannya begini: He, She, It, John, Merry, Mufli : Has You, We, They, Ellen and Budi: Have Contoh Present Perfect Tense Positif: She has gone (Dia baru saja pergi) Negatif: She has not gone Tanya: Has She gone? D. Simple Past Tense Rumus Kalimat Positif: subject + Kata Kerja Bentuk ke – 2 Rumus Kalimat Negatif : subject + did + not + Kata Kerja Bentuk ke – 1 Rumus Kalimat Tanya: Did + subject + Kata Kerja Bentuk ke – 1 Pengecualian: Ketika Predikat suatu kalimat bukan kata kerja, maka pengganti kata kerja tersebut adalah was (I, she, he, it) dan were (we, you, they). Kapan kita memakai Simple Past Tense? Kita memakai Tense ini untuk membicarakan tentang satu perbuatan yang terjadi di masa lampau. Perhatikan contoh kalimat berikut: +) They were student last year (mereka pelajar tahun lalu) -) they were not student last year (mereka bukan pelajar tahun lalu) ?) were they student last year? (apakah mereka pelajar tahun lalu?) E. Past Continuous Tense Rumus: subject + was, were + Kata Kerja + ing Kapan kita menggunakan Tense ini? Tense ini menggambarkan suatu tindakan atau kejadian pada waktu tertentu di masa lampau. Contoh: +)We were joking. -) We were not joking ?) Were we joking? F. Past Perfect Tense Rumus: had + subject + Kata Kerja Bentuk ke - 3 Kapan kita menggunakan Past Perfect Tense? Tense ini mengekspresikan tindakan di masa lalu sebelum tindakan lain terjadi, namun kejadiannya di masa lampau. Perhatikan: +) I had listen the radio when you come her (aku sudah mendengar radio sebelum kamu datang G. Past Perfect Continuous Tense Rumus: subject + had + been + Kata Kerja + ing Kapan Kita menggunakan Past Perfect Continuous Tense? Tense ini sama pemakaiannya dengan Past Perfect Tense, namun mengekspresikan tindakan-tindakan yang lebih lama di masa lampau sebelum tindakan lain terjadi. Perhatikan: She had been helping me when they went to scool (dia telah sedang membantu saya ketika mereka telah pergi ke sekolah) KESIMPULAN Rumus Umum Tense adalah sbb: No Tenses Rumus 1 Present Simple Tense S + V1 + dll 2 Present Continuous Tense S + is, am, are + V-ing + dll 3 Present Perfect Tense S + have,has + V3 + dll 4 Present Perfect Continuous Tense S + have, has + been + V-ing + dll 5 Past Simple Tense S + V2 + dll 6 Past Continuous Tense S + was, were + V-ing + dll 7 Past Perfect Tense S + had + V3 + dll 8 Past Perfect Continuous Tense S + had + been + V-ing + dll SUMBER ; http://wongzo.blogspot.com/2012/10/16-tenses-bahasa-inggris-beserta-rumus.html http://bahasainggrisonlines.blogspot.com/2013/01/Past-Perfect-Continuous-Tense.html http://tensesbahasainggris.com/present-perfect-tense NAMA : FACHRURROZY NPM : 22210469 KELAS : 3EB10
Diposting oleh tugas universitas gunadarma di 08.22 0 komentar