Senin, 20 Desember 2010
tugas gunadarma angkatan (lecturer message)
Diposting oleh tugas universitas gunadarma di 21.35 0 komentar
Minggu, 19 Desember 2010
ALASAN MELAKSANAKAN BISNIS INTERNASIONAL
Berapa alasan untuk melaksanakan bisnis internasional antara lain berupa :
1. Spesialisasi antar bangsa – bangsa
Dalam hubungan dengan keunggulan atau kekuatan tertentu beserta kelemahannya itu maka suatu Negara haruslah menentukan pilihan strategis untuk memproduksikan suatu komoditi yang strategis yaitu :
a. Memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang ternyata benar-benar paling unggul sehingga dapat menghasilkannya secara lebih efisien dan paling murah diantara Negara-negara yang lain.
b. Menitik beratkan pada komoditi yang memiliki kelemahan paling kecil diantara Negara-negara yang lain
c. Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk memproduksikan atau menguasai komoditi yang memiliki kelemahan yang tertinggi bagi negerinya
· Keunggulan absolute (absolute advantage)
Suatu negara dapat dikatakan memiliki keunggulan absolut apabila negara itu memegang monopoli dalam berproduksi dan perdagangan terhadap produk tersebut. Hal ini akan dapat dicapai kalau tidak ada negara lain yang dapat menghasilkan produk tersebut sehingga negara itu menjadi satu-satunya negara penghasil yang pada umumnya disebabkan karena kondisi alam yang dimilikinya, misalnya hasil tambang, perkebunan, kehutanan, pertanian dan sebagainya. Disamping kondisi alam, keunggulan absolut dapat pula diperoleh dari suatu negara yang mampu untuk memproduksikan suatu komoditi yang paling murah di antara negara-negara lainnya. Keunggulan semacam ini pada umumnya tidak akan dapat berlangsung lama karena kemajuan teknologi akan dengan cepat mengatasi cara produksi yang lebih efisien dan ongkos yang lebih murah.
· Keunggulan komperatif (comparative advantage)
Konsep Keunggulan komparatif ini merupakan konsep yang lebih realistik dan banyak terdapat dalam bisnis Internasional. Yaitu suatu keadaan di mana suatu negara memiliki kemampuan yang lebih tinggi untuk menawarkan produk tersebut dibandingkan dengan negara lain. Kemampuan yang lebih tinggi dalam menawarkan suatu produk itu dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk yaitu :
a. Ongkos atau harga penawaran yang lebih rendah.
b. Mutu yang lebih unggul meskipun harganya lebih mahal.
c. Kontinuitas penyediaan (Supply) yang lebih baik.
d. Stabilitas hubungan bisnis maupun politik yang baik.
e. Tersedianya fasilitas penunjang yang lebih baik misalnya fasilitas latihan maupun transportasi.
Suatu negara pada umumnya akan mengkonsentrasikan untuk berproduksi dan mengekspor komoditi yang mana dia memiliki keunggulan komparatif yang paling baik dan kemudian mengimpor komoditi yang mana mereka memiliki keunggulan komparatif yang terjelek atau kelemahan yang terbesar. Konsep tersebut akan dapat kita lihat dengan jelas dan nyata apabila kita mencoba untuk menelaah neraca perdagangan negara kita (Indonesia) misalnya. Dari neraca perdagangan itu kita dapat melihat komoditi apa yang kita ekspor adalah komoditi yang memiliki keunggulan komparatif bagi Indonesia dan yang kita impor adalah yang keunggulan komparatif kita paling lemah.
Perusahaan yang sudah bergerak di bidang tertentu dalam suatu bisnis di dalam negeri seringkali lalu mencoba untuk mengembangkan pasarnya ke luar negeri. Hal ini akan menimbulkan beberapa pertimbangang yang mendorong mengapa suatu perusahaan melaksanakan atau terjun ke bisnis internasiional tersebut :
a. Memanfaatkan kapasitas mesin yang masih menganggur yang dimiliki oleh suatu perusahaan
b. Produk tersebut di dalam negeri sudah mengalami tingkat kejenihan dan bahkan mungkin sudah mengalami tahapan penurunan (decline phase) sedangkan di luar negeri justru sedang berkembang (growth)
c. Persaingan yang terjadi di dalam negeri kadang justru lebih tajam katimbang persaingan terhadap produk tersebut di luar negeri
d. Mengembangkan pasar baru (ke luar negeri) merupakan tindakan yang lebih mudah ketimbang mengembangkan produk baru (di dalam negeri)
e. Potensi pasar internasional pada umumnya jauh lebih luas ketimbang pasar domestic
Diposting oleh tugas universitas gunadarma di 08.24 0 komentar
Minggu, 12 Desember 2010
cara jitu yang membuat anda gemar menabung
Kebiasaan menabung bukanlah perkara mudah. Banyak yang mengeluh sulit menyimpan uangnya, bahkan dalam jumlah kecil. Umumnya masyarakat belum terbiasa disiplin menyisihkan uang untuk ditabung segera setelah mendapatkan penghasilan.
Hal ini kemungkinan terjadi karena beberapa faktor, yaitu pendapatan yang benar-benar minim dan hanya cukup untuk kehidupan sehari-hari dan masyarakat umumnya tidak menentukan tujuan finansialnya dengan jelas.
Dari hasil Citi Financial Quotient Survey (Survey Kecerdasan Finansial) yang dilakukan setiap tahun, terlihat juga bahwa pergeseran kebiasaan menabung orang Indonesia tidak terlalu banyak berubah. Sekitar 47 % orang Indonesia sudah mulai menabung, sementara hanya 29 % yang taat kepada anggaran belanja yang dibuatnya.
Lantas bagaimana caranya untuk membiasakan agar kita mudah menabung. Berikut ini 10 cara mudah menabung:
Untuk itu cobalah mulai bulan depan untuk mencatat pengeluaran harian, mingguan dan bulanan. Gunakan buku kecil yang mudah dibawa kemana-mana. Jangan kaget kalau ternyata kebiasaan ngopi yang hanya Rp 25.000 per minggu, sebenarnya bisa mencapai Rp 2 juta setahun. Jika Anda menemukan hal-hal seperti ini, maka berhematlah dengan cara membuat kopi sendiri atau biasakan membawa botol air minum kemanapun Anda pergi.
Begitu juga dengan pengeluaran yang lain, untuk beli baju tunggu saja waktu ada SALE dan tentukan batas anggaran yang bisa digunakan saat belanja.
2. Sisihkan uang untuk anda pribadi
Jika Anda terbiasa untuk berbelanja dan baru berusaha menabung setelah ada sisa uang di akhir bulan, maka umumnya sisa uang yang ada di rekening Anda tidak banyak.
Jangan beri kesempatan untuk boros, siapkan dana hari tua, dana darurat, dan dana kuliah dengan cara automatic transfer. Setiap akhir bulan Anda akan merasa senang bahwa Anda sudah menyimpan sesuatu untuk masa depan.
sumber: Heri Susanto, Nur Farida Ahniar, VIVAnews.com
Diposting oleh tugas universitas gunadarma di 21.41 0 komentar
Minggu, 28 November 2010
Bisnis International
Latar belakang
Internet
Mengekspor
Perizinan
Internasional Agen dan Distributor Internasional
Aliansi Strategis (SA)
Joint Ventures (JV)
Overseas Industri atau Penjualan Anak Internasional
Internasionalisasi Tahapan
- Periklanan - Masa perusahaan dapat berusaha untuk menyulitkan pesaing baru dengan menghabiskan banyak pada iklan bahwa perusahaan baru akan menemukan lebih sulit untuk mampu. Ini dikenal sebagai teori kekuatan pasar iklan. [5] Di sini, 'perusahaan menggunakan mapan iklan menciptakan perbedaan persepsi konsumen pada merek dari merek lain untuk gelar yang konsumen melihat merek sebagai produk yang berbeda sedikit. [5] Karena merek dipandang sebagai produk yang berbeda sedikit, atau potensial produk dari pesaing yang ada tidak bisa sempurna diganti di tempat didirikan's perusahaan merek. [5] Hal ini membuat sulit bagi pesaing baru untuk mendapatkan penerimaan konsumen. [5]
- Modal - membutuhkan modal untuk memulai seperti peralatan, bangunan, dan bahan baku
- Pengendalian sumber daya - Jika sebuah perusahaan tunggal memiliki kendali dari sumber daya penting bagi industri tertentu, maka perusahaan lain tidak mampu bersaing dalam industri.
- Biaya keuntungan independen skala - Proprietary teknologi, know-how, akses menguntungkan untuk bahan baku, lokasi geografis yang menguntungkan, pembelajaran keuntungan biaya kurva.
- Loyalitas pelanggan - incumbent perusahaan besar mungkin ada pelanggan setia kepada produk yang ditetapkan. Kehadiran merek yang kuat didirikan dalam pasar dapat menjadi penghalang untuk masuk dalam kasus ini.
- Distributor perjanjian - perjanjian Eksklusif dengan distributor kunci atau pengecer dapat membuat sulit bagi produsen lain untuk memasuki industri.
- Ekonomi skala - Besar, perusahaan yang berpengalaman umumnya dapat memproduksi barang dengan biaya lebih rendah dari yang kecil, perusahaan berpengalaman. Biaya keuntungan kadang-kadang dapat secara cepat dikembalikan oleh kemajuan teknologi. Sebagai contoh, pengembangan komputer pribadi telah memungkinkan perusahaan kecil untuk menggunakan database dan komunikasi teknologi yang dulunya sangat mahal dan hanya tersedia bagi perusahaan besar.
- Peraturan Pemerintah - Ini dapat membuat entri lebih sulit atau tidak mungkin. Dalam kasus ekstrim, pemerintah mungkin membuat kompetisi ilegal dan membentuk undang-undang monopoli . Persyaratan untuk lisensi dan izin dapat meningkatkan investasi yang dibutuhkan untuk memasuki pasar, menciptakan penghalang yang efektif untuk masuk.
- permintaan inelastis - Salah satu strategi untuk menembus pasar adalah untuk menjual dengan harga lebih rendah dari mapan. Hal ini tidak efektif dengan konsumen harga-insensitive.
- Kekayaan intelektual - Potensi peserta membutuhkan akses ke teknologi produksi yang efisien sama sebagai monopoli kombatan dalam rangka memasuki pasar bebas. Paten memberikan perusahaan hak hukum untuk menghentikan perusahaan lain yang memproduksi produk untuk jangka waktu tertentu, dan membatasi masuk ke pasar. Paten dimaksudkan untuk mendorong penemuan danteknologi kemajuan dengan menawarkan insentif keuangan ini. Demikian pula, merek dagang dan servicemarks mungkin merupakan semacam entry barrier untuk produk atau jasa tertentu jika pasar didominasi oleh satu atau beberapa nama terkenal sedikit.
- Investasi - Itu terutama di industri dengan skala ekonomi dan / atau monopoli alam .
- efek Jaringan - Bila atau pelayanan yang baik memiliki nilai yang tergantung pada jumlah pelanggan yang sudah ada, maka pemain bersaing mungkin mengalami kesulitan dalam memasuki pasar dimana perusahaan yang didirikan telah menangkap basis pengguna yang signifikan.
- Predator harga - Praktek sebuah perusahaan yang dominan menjual bingung untuk membuat persaingan lebih sulit bagi perusahaan-perusahaan baru yang tidak dapat menderita kerugian tersebut, sebagai perusahaan yang dominan besar dengan garis besar atau kas cadangan kredit dapat. Hal ini ilegal di kebanyakan tempat, namun, sulit untuk membuktikan Lihat. antitrust .
- Membatasi praktik, seperti perjanjian angkutan udara yang membuat sulit bagi maskapai penerbangan baru untuk mendapatkan slot mendarat di beberapa bandara .
- Penelitian dan pengembangan - Beberapa produk, seperti mikroprosesor , memerlukan investasi dimuka yang besar dalam teknologi yang akan menghalangi pendatang potensial.
- Supplier perjanjian - perjanjian Eksklusif dengan link kunci dalam rantai pasokan dapat membuat sulit bagi produsen lain untuk memasuki suatu industri.
- Biaya tenggelam - Sunk biaya tidak dapat dipulihkan jika perusahaan memutuskan untuk meninggalkan pasar. Tenggelam biaya sehingga meningkatkan resiko dan mencegah entri.
- Switching hambatan - Kadang-kadang, mungkin sulit atau mahal bagi pelanggan untuk beralih provider
- Integrasi vertikal - perusahaan cakupan A dari lebih dari satu tingkat produksi, sementara mengejar praktek yang mendukung operasi sendiri pada setiap tingkat, sering dikutip sebagai entry barrier
Diposting oleh tugas universitas gunadarma di 05.54 0 komentar
Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis
I. Benturan Dengan Kepentingan Masyarakat.
II. Dorongan Tanggung Jawab Sosial.
III. Etika Bisnis.
- Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
- Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
- Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikanpelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.
- Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik intern perusahaan maupun dengan eksternal.
- Mampu meningkatkan motivasi pekerja.
- Melindungi prinsip kebebasan berniaga
- Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.
- Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct)
- Memperkuat sistem pengawasan
- Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus menerus.
VI. Bentuk-Bentuk Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis.
Diposting oleh tugas universitas gunadarma di 05.42 0 komentar